October 6 2020
Priapismus merupakan kondisi ketika pria mengalami ereksi berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual. Ereksi dapat berlangsung hingga lebih dari 4 jam dan sering kali menimbulkan rasa nyeri. Priapismus bukanlah kondisi yang sering dialami secara umum, namun kondisi ini sering dialami oleh penderita sickle cell anemia (anemia bulan sabit) dan pada laki–laki usia 30an. Kondisi ini adalah kondisi darurat medis dan akan menyebabkan kerusakan permanen pada penis jika tidak segera ditangani. Klinik Raphael akan membantu anda dalam mempelajari tentang phimosis.
Gejala dari priapismus tergantung dari tipe priapismus yang terjadi. 2 tipe utama dari priapismus adalah priapismus iskemik dan priapismus non-iskemik.
Pada penderita priapismus, ereksi tidak dipicu oleh rangsangan seksual. Kondisi ini terjadi ketika terdapat gangguan pada aliran darah di penis. Penyebab utama ereksi berkepanjangan sering kali tidak dapat diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa kondisi yang mungkin dapat meningkatkan risiko priapismus, di antaranya:
Meskipun kedua jenis priapismus memiliki gejala yang sama, dokter harus melakukan tes untuk menentukan jenis yang diderita pasien. Perawatannya tergantung pada jenis dan penyebabnya.
Terkadang, dokter dapat mendiagnosis berdasarkan riwayat medis dan memeriksa fisik organ intim. Berikut beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis priapismus dan jenisnya:
Priapismus iskemik dapat menyebabkan komplikasi yang bersifat serius jika tidak segera ditangani. Darah yang terperangkap ketika penis mengalami ereksi dalam jangka waktu lama, akan mengalami kekurangan oksigen. Darah yang kekurangan oksigen dapat merusak atau menghancurkan jaringan penis. Jika dibiarkan tanpa diobati, kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf permanen dan disfungsi ereksi.
Kerusakan jaringan dimulai 4 atau 6 jam setelah terjadi ereksi berkepanjangan, jadi sangat penting untuk mendapatkan bantuan darurat medis dengan cepat. Perlu diwaspadai, kerusakan pada jaringan penis sensitif adalah permanen dan tidak dapat pulih kembali.
Untuk mengobati priapismus, dapat dilakukan beberapa hal, tergantung pada tipe priapismus.
Priapismus iskemik
Kondisi ini merupakan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan medis segera, berikut tindakan pengobatan priapismus iskemik :
Priapismus non–iskemik
Priapismus jenis ini sering hilang dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan. Risiko cacatnya penis pada tipe ini hampir tidak ada, oleh karena itu dokter akan menyarankan untuk menunggu dan melakukan observasi pada kondisi priapismus ini. Melakukan kompres es dan memberikan sedikit tekanan pada daerah perineum dapat membantu untuk menghentikan ereksi. Pada beberapa kasus, operasi pada tipe ini biasanya dilakukan untuk memasukkan gel yang mudah diserap tubuh sehingga menahan aliran darah ke penis untuk sementara. Operasi terkadang diperlukan untuk memperbaiki arteri dan kerusakan jaringan lainnya yang disebabkan oleh cedera.
Langkah pencegahan utama priapismus adalah dengan mengobati penyakit yang menyebabkan priapismus, misalnya pengobatan anemia sel sabit. Selain itu, ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mencegah serangan priapismus berulang, yaitu:
Sumber : https://klinikraphael.com/apa-itu-priapismus/
Klinik Raphael adalah sebuah klinik yang berlokasi di Bekasi. Klinik ini merupakan pusat dari pengobatan kulit dan kelamin yang memiliki keunggulan tempat yang terjaga privasinya dengan biaya berobat yang terjangkau dan memiliki fasilitas yang memadai dalam melakukan praktek ataupun pengobatannya. Klinik Raphael juga membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular seksual untuk pria maupun wanita.
Lokasi : Jl. MH. Thamrin No. 17, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17520.
Jam Operasional:
Senin-Jum’at (09.00-19.00 WIB)
Sabtu (09.00-14.00 WIB)
Minggu (Libur)